Gambar Alat Musik Tradisional Serune Kalee Tersebut Di Atas Tergolong
Alat Musik Tradisional Indonesia – Semacam itu beragamnya kearifan budaya Indonesia menandakan bahwa sesungguhnya negeri kita ini sangatlah congah. Kita bisa melihat itu semua dari banyaknya lagu daerah, rumah kebiasaan, rok adat, upacara adat, tarian tradisional, gawai musik tradisional dan lainnya.
Untuk itu seharusnya kita berbesar hati menjadi keseleo satu bagian berpangkal nasion ini. Lantas bagaimana cara kita untuk menunjukkan rasa bangga itu? Kaidah termudah merupakan dengan mengetahui kearifan lokal nan ada dan riuk satunya merupakan Alat Musik Tradisional.
Kita memafhumi bahwa Indonesia memiliki 34 provinsi mulai berusul sabang sampai merauke, dimana setiap kewedanan punya kesenian dan perangkat irama tradisional yang berlainan-selisih. Mungkin jika dihitung jumlahnya bisa sebatas ratusan, akan doang sekadar beberapa saja yang tenar.
Bagi kamu yang bangga menjadi Indonesia. Yuk, kita cari tahu segala apa saja alat musik tradisional yang populer itu.
Inilah 36 Perkakas Nada Tradisional Indonesia Beserta Buram dan Penjelasannya
Berikut ialah beberapa daftar alat irama tradisional Indonesia berdasarkan sendang bunyinya beserta daerahnya tiap-tiap:
Alat Musik Tradisional Pukul di Indonesia
1. Aramba
Aramba merupakan perkakas irama tradisional yang bersumber dari Nias, Sumatera Utara. Aramba terbuat terbuat semenjak tembaga, kuningan ataupun logam.
Alat musik ini termasuk kerumahtanggaan spesies idiofon dan cara memainkannya patut dipukul dengan menunggangi stik kusen.
Dahulu, ketika Aramba membunyikan nadanya, itu yakni perlambang bahwa sedang digelarnya sebuah pesta di palagan tersebut.
Belaka, kapan ini Fungsi Aramba tidak sekedar untuk memeriahkan pesta sekadar. Aramba juga digunakan umpama pengiring tari, sebagaimana Tari Ya’ahowu, Tari Moyo dan Tari Tuwu.
2. Angklung
Kita boleh bangga dengan alat musik tradisional dari Jawa Barat ini. Yup, angklung adalah salah satu warisan peradaban dunia yang ditetapkan maka dari itu Unesco pada tahun 2010 dengan kategori Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Alat nada ini terbuat dari bambu yang dipotong putaran ujungnya. Kaidah memainkannya pun sepan mudah, adalah dengan digoyangkan setakat melepaskan suara miring.
Angklung digolongkan dalam jenis idiofon, karena mengecualikan suara minor yang berbunga sreg bahan dasarnya.
3. Bedug
Boleh dikatakan alat irama tradisional yang satu ini ialah simbol keagamaan dan strategi di manapun berada. Yup, itulah Bedug. Sebuah radas musik yang terbuat bermula kusen besar nan dilubangi putaran tengahnya sehingga menyerupai silinder, setelah itu gaung ditutup dengan menggunakan alat peraba binatang yang dikeringkan, bisa kasatmata kambing, sapi, kerbau dan andaka.
Bedug sendiri berasal India dan Tiongkok nan dibawa oleh mereka yang dahulunya pernah singgah ke Nusantara. Di gelanggang asalnya, bedug berfungsi sebagai perlengkapan komunikasi ritual keagamaan nan diletakkan di kuil-kuil.
Sedangkan di Indonesia yang mayoritas agamanya adalah Selam. Kurnia Bedug tersebut melebur dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masjid sebagai tanda-tanda perian sembahyang sudah tiba.
Bedug n kepunyaan suara yang unik yaitu bernada berat refleks pula rendah sehingga boleh terdengar hingga jarak yang cukup jauh.
Di Jawa Barat ada seni untuk memainkan Bedug, seni ini diberi nama Ngadulag. Di kewedanan Sukabumi, Ngadulag dijadikan sayembara untuk mendapatkan juru gendang Bedug dengan ketangkasan terbaik. Biasanya event ini berlangsung detik bulan suci ramadhan menginjak.
4. Bende
Bende adalah organ musik tradisional nan semenjak dari Lampung. Seandainya dilihat, alat irama ini sama dengan Aramba dan yang mengeluarkan hanyalah warnanya saja.
Mandu memainkannya adalah dipukul dengan gawai pemukul khusus. Sreg zaman dahulu, Bende berfungsi sebagai pertanda untuk berkumpul di alun-alun bahwa paduka hendak mereklamekan sesuatu. Sekarang, fungsi Bende bergeser menjadi pengiring di acara kesenian domestik.
5. Ceng Ampas gula
Cengceng ialah perangkat musik tradisional nan berasal dari Bali. Cengceng termasuk ke dalam alat musik berjenis idiofon.
Mandu memainkan gawai musik ini cukup mudah, cuma mengedrop Cengceng di kedua bekas kaki tangan, adv amat dibenturkan keduanya hingga mengeluarkan celaan.
6. Doll
Mungkin banyak orang yang mengenal gawai nada tradisional ini. Doll berusul dari Bengkulu. Sekiranya kita lihat secara sepintas, Doll mirip dengan genderang perang.
Bagi publik Bengkulu, Doll digunakan buat memperingati Aliran Husain (cucu Nabi Muhammad Saw) di Padang Karbala pada setiap tanggal 10 Muharram.
Doll juga terjadwal variasi alat musik membranofon. Cara memainkannya yakni dipukul dengan alat pemukul khusus.
7. Gamelan
Gamelan merupakan sekumpulan organ musik yang terdiri dari gong, bonang, gambang, kompang dan lainnya. Beleganjur banyak kita dijumpai di pulau Jawa, Madura, Bali dan Cabai.
Mana tahu karena keanggunan dan filosofi-nya yang sangat dalam menjadikan alat musik tradisional ini terkenal di mata manjapada. Malar-malar di beberapa negara, ada nan menjadikannya kurikulum sehingga wajib dipelajari maka itu setiap murid di sekolah.
8. Ganda
Ganda merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Alat musik ini terbuat semenjak kayu nan dilubangi bagian tengahnya, lalu kedua ujung gorong-gorong dibalut dengan kulit binatang nan dikeringkan.
Kerangka Ganda sendiri dulu mirip dengan redap, perbedaannya hanya dalam segi format namun. Cara memainkan-nya begitu juga gendang, cukup memukulnya dengan telapak tangan di bagian jangat.
9. Gendang Melayu
Gendang Melayu merupakan perlengkapan musik tradisional yang berpunca dari Bangka Belitung. Gendang Melayu terbilang unik karena akulturasi dari budaya Melayu, Mukminat dan Tiongkok.
Perlengkapan irama ini terbuat dari kayu mahoni yang dilubangi bagian tengahnya. Pada adegan ujung dibuat lebih tipis agar memuluskan bakal dipasang dengan jangat kambing atau kerbau yang mutakadim dikeringkan dengan menggunakan anyaman rotan.
Gendang Melayu banyak digunakan bagi mengiringi tari-joget, pertunjukan kuntau silat dan ritual pernikahan.
Cara memainkan-nya mirip seperti rata-rata redap yang sudah kita kenal. Gendang Melayu memiliki dua tipe, ialah Gendang Rubela dan Gendang Hadrah.
10. Gendang Panjang
Gendang Panjang merupakan alat musik tradisional nan berasal pecah Gugusan pulau Riau. Rajah dan cara pembuatan-nya sebagaimana gendang puas umumnya.
Redap Tinggi ini bisa dimainkan dengan mandu ditepuk menunggangi tangan maupun dipukul dengan kayu. Biasanya Redap Panjang ini digunakan pada saat ritual akad nikah, penyongsongan tamu, pengiring tari dan pencak silat.
11. Katambung
Katambung merupakan alat nada tradisional sepertalian perkusi yang bermula dari Kalimantan Tengah. Gambar gawai musik ini terbilang solo karena menyerupai jipang.
Katambung biasa digunakan oleh publik suku Dayak Ngayu intern berbagai upacara lautan, diantara formalitas Ngawi Belom dan Ngawi Matey.
Puas detik formalitas Ngawi Belom, Katambung dimainkan bikin menyandang pengunjung, sedangkan seremoni Ngawi Matey Katambung dimainkan momen ritual kematian, upcara pengangkatan tulang, penguburan dan acara syukuran setelah penguburan.
12. Kentongan
Kentongan merupakan gawai musik tradisional yang terbuat dari bambu atau kayu yang di pahat putaran tengahnya sehingga membentuk garis verbatim.
Alat musik ini banyak kita jumpai di Jawa. Sreg awalnya Kentongan berfungsi ibarat peluit, alat komunikasi, penanda waktu berdoa, kunjung malam setakat peringatan tanda bahaya.
Kentongan pun identik dengan orang yang lalu di area pegunungan atau pedesaan yang masih spirit dengan prinsip tradisional nan sederhana. Pendirian memainkan kentongan cukup mudah, yakni dipukul dengan stik aur sampai menimbulkan suara.
13. Kanda Wuta
Kanda Wuta merupakan perlengkapan musik tradisional nan berpangkal mulai sejak Sulawesi Tenggara. Alat musik ini sering dimainkan sebagai pemandu Tari Lulo Ganda, sebuah tarian yang dipertunjukkan masa panen menginjak.
Kanda Wuta terbuat dari kayu, rotan, petak liat dan pelepah sagu. Cara memainkannya merupakan dengan cara dipukul.
14. Kolintang
Kolintang adalah alat musik tradisional yang bermula dari Minahasa, Sulawesi Paksina. Alat musik ini terbuat berusul potongan kayu tempatan nan disusun diatas kayu yang berfungsi sebagi resenator. Jika dilihat sepintas Kolintang mirip dengan alat musik Gambang dari Jawa.
Pada awalnya Kolintang digunakan untuk pemujaan roh leluhur, namun seiring urut-urutan zaman fungsi tersebut bergeser menjadi pengiring tari, pertunjukan nada dan plural upacara adat.
Cara memainkan instrumen musik ini yaitu dipukul dengan mengguanakan stik kusen nan ujungnya dibalut tiras. Biasanya para anak tonsil Kolintang menunggangi tiga stik sekaligus.
Kolintang mempunyai terdiri berusul 9 varietas yang berbeda, diantaranya Loway (bass), Cella (cello), Karua (tenor 1), Karua (tenor 2), Uner (alto 1), Uner rua (alto 2), Katelu (ukulele), Ina esa (melodi 1), Ina rua (melodi 2) dan Ina teweng (melodi 3).
15. Pare’e
Peria’e ialah radas irama tradisional nan berasal dari Sulawesi Paruh, alat musik ini mempunyai tulangtulangan sama dengan garpu induk kunci. Pare’e berungsi sebagai alat perkenalan antar anggota keramaian umum dan juga sekedar ibarat alat hiburan dikala santai saja.
Cara memainkan organ nada tradisional ini dengan dipukul-pukulkan sreg bekas kaki tangan. Ia boleh memainkannya dengan duduk ataupun berdiri. Peria’e terbuat dari rotan dan aur tui dan biasanya bercelup kecoklatan sesuai dengan rona bahan dasarnya.
16. Talempong
Celempong ialah alat musik tradisional tipe pengetuk kebanggaan Minangkabau, Sumatera Barat. Instrumen musik ini sebentar-sebentar hadir dalam perhelatan upacara resan.
Talempong terbuat dari campran tembaga, besi zakiah dan timah tulen. Kualitas Celempong boleh diukur semenjak kadar tiga zarah target dasar tersebut. Semakin banyak tembaga n domestik sebuah Talempong maka kualitasnya akan semakin baik.
Cara memainkannya yakni dipukul dengan menggunakan stik (alat pengetuk berbahan tiang). Ada dua metode bakal memainkan Talempong, merupakan dengan teknik tradisional (interlocking) dan teknik modern.
Teknik tradisional ialah satu set Celempong dimainkan oleh tiga orang. Per pemain memainkan dua buah Celempong nan dipegang dengan tangan kiri secara vertikal. Tangan kanan berfungsi bakal memukulkan stik ke perangkat Talempong.
Sedangkan teknik modern merupakan satu set Talempong diletakkan di atas rancakan. Kemudian Talempong dipukul dengan stik di atas rancakan tersebut.
Alat irama tradisional ini cinta digunakan untuk meyambut tamu-peziarah agung, upacara pengangkatan penghulu, formalitas naik rumah baru, upacara pernkahan, pesta pengetaman raya, irama pengiring tari, pertunjukan randai, angkat royong dan lain sebagainya.
17. Tifa
Inilah alat irama tradisional kebanggaan Indonesia bagian Timur, Tifa. Tifa terbuat semenjak batang kusen yang bagian dalamnya dihilangkan sehingga menciptakan menjadikan gaung dengan pelecok suatu lubang dibalut dengan kulit rusa yang mutakadim dikeringkan.
Rata-rata bagian tengahnya akan diberi pahatan yang menunjukkan usia seni dari pembuatnya. Tifa banyak ditemukan di kawasan Maluku dan Papua dengan spesifikasi tiap-tiap.
Cara memainkannya juga cukup dipukul layaknya sebuah gendang. Tifa mempunyai beberapa jenis, diantaranya Tifa Jekir, Tifa Pangkal, Tifa Pancung, Tifa Jekir potong dan Tifa Bas.
Tifa sering siapa digunakan sebagai pengusung joget perang alias tarian dari beberapa daerah Indonesia timur, seperti Tari Leso dari Maluku, dansa dari kaki Asmat, tari Gatsi dan lainnya.
18. Tuma
Mungkin kamu rumpil sekali tentang alat musik tradisional ini. Yup, namanya yaitu Tuma. Tungau merupakan gawai musik yang berbunga berasal Kalimantan Barat.
Perangkat nada ini diklasifikasikan bagaikan salah satu variasi membranofon (alat musik yang menghasilkan bermula getaran kulit yang dipukul). Kaidah memainkannya layak mudah, yaitu dengan ditepuk dengan memakai telapak tangan layaknya gendang.
Alat Irama Tradisional Tiup di Indonesia
19. Fu
Fu merupakan alat musik tradisional yang banyak ditemukan di Maluku Utara. Alat irama ini terbuat dari kulit kerang. Cara memainkannya dengan meniup di bagian yang berlubang dan dikendalikan dengan punggung tangan lakukan mengeset nada.
Fu tipikal alat musik yang mengeluarkan varietas suara aerofon. Fu digunakan sebagai pengiring tari-tarian dan sebagai isyarat bahwa sedang sesat jalan di wana.
20. Kuriding
Kuriding merupukan alat musik tradisional khas suku Saf, Kalimantan Daksina. Alat musik ini terbuat berasal pelepah enau, buluh ataupun kayu yang dibentuk katai alat getar dan tali pengajak.
Cara memainkan Kuriding yaitu menempelkannya di mulut dengan tangan kiri memegang tali yang melingkar dan tangan kanan menarik tali tataran yang diikat plong ujung tiang. Kuriding menghasilkan suara seperti mana angina yang menderu semenjak berusul tiupan sang pemain, sementara itu kritik nan menghentak dihasilkan dari tarikan ajun.
Plong dasarnya layak mudah bikin memainkan Kuriding, namun untuk hasil yang merantai dibutuhkan cak bimbingan nan ekstra.
21. Lalove
Lalove yaitu perkakas musik tradisional nan berasal dari Sulawesi Tengah. Perkakas musik ini terbuat dari bambu. Mungkin dari kita mengenalnya dengan seruling bambu.
Sreg jaman dahulu Lalove bukan boleh ditiup oleh barang siapa, karena bagi sebagaian orang nan besar perut kerasukan, secara kodrati dia akan kerasukan jika mendengar kritik dari perangkat musik ini.
Fungsi Lalove sepantasnya yakni seumpama salah satu pengiring Dansa Tradisional Balia. Tari Balia sendiri merupakan ritual penyembuhan penyakit pada suku kaili di Sulawesi Perdua kala itu.
Seiring berjalannya waktu, kepercayaan ini memulai meremang. Saat ini Lalove sudah boleh dipelajari dan dimainkan sebagai seni nada ataupun pengiring tari tradisional yang telah digubah dengan tujuan hiburan belaka tanpa adanya zarah magis dan kesakralan pula.
22. Puik puik
Puik puik merupakan alat musik tradisional nan berasal berasal Sulawesi Selatan. Alat musik ini terbuat berasal tiang besi yang dibuat menguncup dan puas adegan pangkalnya terdapat pipa ibarat perakit kritik.
Suara dan bagan puik puik secara mahajana sebagaimana terompet. Bagian pangkal dari perkakas musik tradisional ini terbuat pecah logam, pipa tersebut terdapat rincihan daun lontar yang menjadikannya sumur suara. Rata-rata n domestik Puik puik terdapat dua utas patera melempar seumpama cadangan.
Cara memainkannya patut dengan ditiup dan diatur dengan sedemikian rupa hingga menjadi sebuah bunyi nan apik.
Belaka, karena menggunakan daun lontar, memerlukan kepakaran khusus untuk memainkan alat nada ini. Jikalau meniupnya sembaranagan suara nan dihasilkan akan aneh terlebih tidak berbunyi.
23. Suling
Bangsi merupakan alat musik yang terbuat dari kayu atau aur dan terdapat bilang lubang cak bagi mengatur nada. Kita dapat menjumpai perkakas tradisional ini di akrab seluruh wilayah Indonesia. Suling punya suara yang lumat sehingga dapat dipadukan dengan alat musik lainnya.
24. Teluki
Anyelir yakni alat irama tradisional hembus yang bersumber berpangkal Minangkabau, Sumatera Barat. Teluki atau nan lumrah disebut Puput Teluki terbuat dari mayat padi, tiang atau awi dan boleh pula menggunakan tanduk kerbau dengan paduan janur.
Serunai punya ujung yang mengembang, berfungsi laksana pengeras volume suara. Di setiap distrik, Teluki mempunyai perincisan yang heterogen. Bahkan, ada juga Serunai yang dominasi nadanya dilakukan dengan kaidah membuka dan menyelimuti permukaan corong.
Organ irama tradisional ini lazim dimainkan dalam berbagai acara rasam, seperti penghulu (batagak penghulu dalam bahasa Minang), upacara ijab kabul, pentas seni pencak silat dan bukan sebagainya.
Cuma Sarunai juga legal diamainkan oleh orang bisa untuk meredam emosi diri, mengawani momen periode panen atau sedang bekerja di ladang. Karena fungsinya begitu juga terompet, Sarunai dapat diamainkan sendiri dan digabung dengan alat musik lainnya.
25. Serune Kalee
Serune Kalee merupakan alat musik tradisonal tiupyang terbit bermula Aceh. Bisa dibilang Serune Kalee adalah terompet khusus tanah rencong. Gawai musik ini terbuat dari alamat dasar tiang nan memiliki kepribadian abadi, gigih sedarun ringan.
Struktur dan bentuk Serune Kalee mirip dengan klarinet. Instrumen ini diklasifikasikan ke dalam jenis aerofon alias instrument nan memiliki mata air nada semenjak hembusan mega pada rongga.
Serune Kalee baku dimainkan sebagai instrumen terdahulu dalam berbagai tradisi budaya Aceh dengan diiringi geundrang, rapai, dan alat musik tradisional lainnya.
26. Triton
Triton ialah perangkat musik nan berasal mulai sejak Papua. Alat musik ini terbuat dari kulit kerang. Triton koteng dimainkan dengan pendirian ditiup.
Pada awalnya, alat irama triton semata-mata dipakai cak bagi sarana komunikasi ataupun pemberi tanda. Seiring berjalannya waktu Triton juga digunakan sebagai sarana hiburan.
Alat Musik Tradisional Benang tembaga / Senar di Indonesia
27. Gambus Jambi
Ramainya perbisnisan di zaman dahulu menyerahkan beberapa otoritas yang signifikan terhadap bangsa ini, salah satunya dalam kejadian nada. Budaya padang pasir semacam itu kentara dengan adanya bukti perangkat musik tradisional yaitu, Gambus Jambi.
Berbeda dengan Gambus Arab, Gambus Jambi mempunyai total dawai yang lebih banyak, sampai-sampai sampai 12 senar.
Biasanya alat irama ini digunakan dalam pergelaran orkes gambus dan sebagai pengiring bilang disko.
28. Geso-geso
Geso-geso merupakan alat nada tradisional yang pecah bermula Sulawesi Tengah. Sama seperti Tutuba Gesso-geso lagi andalan mulai sejak tungkai To Wana. Gawai nada ini terbuat berasal buluh dan tempurung kelambir. Geso-geso termasuk ke intern keberagaman alat irama yang berdawai satu (one stringed stick zither).
Biasanya diamainkan dengan cara digesek layaknya biola dan biasanya Geso-geso dimainkan secara idiosinkratis maupun juga kelompok.
29. Japen
Japen yaitu alat nada tradisional nan terbit bermula Kalimantan Tengah. Perkakas musik ini seperti kecapi dimainkan dengan pendirian dipetik senarnya.
30. Panting
Panting merupakan peranti musik tradisional yang berbunga berpangkal suku Banjar, Kalimantan Kidul. Alat musik dawai ini sepintas mirip dengan gambus Arab, perbedaanya saja diukuran saja yang lebih boncel.
Panting diaminkan dengan kaidah dipetik. Buat masyarakat Baris Panting mempunyai banyak fungsi, diantaranya :
-
Kerjakan memperkukuh benang silaturrahmi
-
Media menyampaikan elemen-atom agama
-
Sarana pendidikan, karena di dalam musik Panting mengandung syair yang berisi tentang nasehat dan petuah
-
Sebagai hiburan, karena musiknya yang adakalanya jenaka sehingga menghibur banyak khalayak
31. Santu
Santu yakni perlengkapan musik tradisional yang berasal berpokok Sulawesi Tengah. Organ nada ini dibuat dari aur, di perdua badan dibuat terowongan sebagai resonator dan selaput pada awak bambu dibentuk empat.
Kaidah memainkan Santu yakni dengan dipetik. Biasanya Santu dimainkan setelah para petani merayakan paska panen dan untuk mengisi waktu sempat para anak asuh mulai dewasa.
32. Sasando
Sasando alias sering disebut sasandu merupakan gawai musik tradisional yang berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Instrumen nada ini berbahan utama aur, patera lontar dan senar string.
Cara memainkan Sasando sepan dengan dipetik. Cuma yang mesti dia senggang, memainkan perabot irama ini membutuhkan skill nan jenjang, karena Sasando dimainkan dengan memperalat yang bertentangan. Tangan kiri sebagai pengatur melodi dan bass, sedangkan tangan kanan berperan mengatur accord.
Selain itu sekali lagi dibutuhkan hermonisasi perasaan agar tercipta alunan musik yang merdu.
33. Sampek
Sampek yaitu perangkat musik tradisional yang berasal berasal tungkai Dayak, Kalimantan. Sreg awalnya perlengkapan nada ini digunakan untuk menyatakan perasaan seseorang, baik gembira, rasa cerbak, rindu hingga duka lara.
Sekiranya Sampek dimainkan di siang hari, melambangkan sang pemain sandiwara merasakan suasana gembira. Sebagai halnya sebaliknya, jika Sampek dimainkan pada lilin lebah hari penting si pemain medium dilanda gundah.
Doang, seiring berjalannya tahun fungsinya bergeser menjadi alat hiburan dan sebagai pengiring upacara adat. Kaidah memainkannya pas dengan dipetik layaknya sebuah gitar.
34. Talindo
Talindo ialah instrumen musik tradisional yang berpangkal bermula Sulawesi Perdua. Alat musik ini terbuat dari papan, senar dan batok kelapa. Geluk nyiur tersebut berfungsi bak resonator.
Talindo termasuk ke internal varietas sitar berdawai satu (one stringed stick zither). Biasanya alat nada ini dimainkan secara singularis setelah para petambak merayakan hasil penuaian dan bikin mengisi kekosongan para anak muda.
35. Tehyan
Tehyan merupakan perangkat musik tradisional khas Betawi, Jakarta. Alat musik ini terbuat dari awi bambu dan batok kelambir.
Cara memainkan Tehyan yakni dengan prinsip digesek layaknya biola. Galibnya Tehyan diamainkan internal memeriahkan kebudayaan Betawi, seperti ondel-ondel, lenong Betawi dan gambang kromong.
Tetapi cangap, masa ini sulit ditemukan orang pandai memainkan perangkat nada ini karena lebih menaksir perabot musik beradab.
36. Tutuba
Tutuba yaitu alat musik tradisional khas suku To Jenggala, Sulawesi Paruh. Organ musik benang tembaga ini terbuat bersumber buluh. Cara memainkannya patut dengan dipetik dengan ujung tangan-jemari. Tetapi, cak bagi menjadikannya indah butuh latihan ekstra.
Itulah 36 alat musik tradisional Indonesia dan bagaiman pendirian memainkannya. Semoga dengan kita mengetahui bermacam-macam kearifan lokal dengan segala pernak-perniknya, akan meningkatkan rasa cinta kepada nasion yang asing dapat indah ini. Selamat Mencoba !!
Gambar Alat Musik Tradisional Serune Kalee Tersebut Di Atas Tergolong
Sumber: https://asriportal.com/gambar-alat-musik-tradisional-serune-kalee-tersebut-di-atas-tergolong/