Pada Saat Ekspirasi Berlangsung Terjadi Hal Hal Berikut Kecuali
Perkembangan teknologi dalam kehidupan bermasyarakat telah membawa perubahan yang cukup signifikan dalam berbagai bidang kehidupan. Kemajuan di bidang teknologi ini semakin mempercepat terjadinya perubahan dalam cara bertukar informasi. Saat ini, informasi tersedia secara melimpah dan dapat diakses dengan mudah dan cepat melalui Internet, dimana dan kapan saja. Negara-negara maju dengan sistem ekonomi dan pendidikan yang jauh lebih baik telah menangkap peluang fenomena ini dengan cepat sehingga mereka semakin berkembang dalam pertumbuhan negaranya. Mereka telah memproduksi informasi digital dalam volume yang luar biasa besarnya.
Sebaliknya untuk masyarakat di daerah berkembang, seperti Indonesia, cenderung hanya menjadi konsumen informasi. Sebagian besar masyarakat Indonesia sudah merasa puas menggunakan internet untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Penyebaran teknologi di Indonesia juga masih belum merata. Masih banyak daerah terpencil yang tidak merasakan fungsi teknologi dalam mempermudah kehidupan masyarakat dan bahkan mendengar kata internet pun tidak pernah. Hal ini mengakibatkan terjadinya digital divide.
Digital divide adalah kesenjangan antara mereka yang mempunyai kemampuan dalam hal akses, dan pengetahuan dalam penggunaan teknologi modern, dengan mereka yang tidak berpeluang menikmati teknologi tersebut. Digital divide juga dapat dikatakan sebagai kesenjangan antara mereka yang meggunakan teknologi dengan yang tidak.
Penyebab utama terjadinya digital divide itu sendiri adalah kurang memadainya infrastruktur yang ada seperti internet, listrik, komputer, dan sebagainya. Pemerataan infrastruktur tidak dilakukan dengan baik oleh pemerintah sehingga masyarakat yang berada di tempat yang tidak terjangkau oleh teknologi tidak turut merasakan infrastruktur seperti di kota sehingga masyarakat tersebut tidak turut berkembang seperti masyarakat kota. Kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimana seseorang itu mampu mengoperasikan atau mengakses sebuah informasi terjadi dikarenakan kurangnya pemerataan edukasi di seluruh daerah. Karena infrastruktur yang tidak memadai, hal ini memicu proses edukasi untuk pengembangan SDM juga turut terhambat. Mereka juga cenderung menerima berita-berita yang tidak benar (hoax) dikarenakan tidak mau mencari tahu kebenaran dan langsung menerima informasi yang ada bulat-bulat.
Selain itu, kekurangan isi (konten) dalam Bahasa Indonesia dalam dunia teknologi karena di Indonesia, masyarakatnya masih sangat kurang dalam menggunakan bahasa asing seperti bahasa inggris. Hal ini menjadi penghambat untuk mempelajari segala sesuatu yang sebenarnya sudah ada di Internet sehingga masyarakat Indonesia cenderung untuk tidak mau tahu tentang perkembangan teknologi dan mengambil manfaat dari hal tersebut.
Selain itu, kurangnya pemanfaatan internet itu sendiri membuat masyarakat menyalahgunahi kegunaan Internet hanya sekedar sebagai hiburan saja. Di kota-kota besar di Indonesia, banyak masyarakat yang memiliki komputer, bahkan setiap hari mereka bisa mengakses Internet tetapi “tidak menghasilkan apapun”. Terutama anak-anak remaja hingga dewasa, pada umumnya menggunakan internet hanya untuk kepuasan tersendiri seperti melakukan chatting, melihat Instagram dan instastory, membuka Youtube untuk menonton channel yang sedang trend tapi tidak memiliki makna untuk mereka.
Kondisi ekonomi juga memengaruhi timbulnya digital divide. Masyarakat yang berada dalam kelompok penghasilan yang hanya cukup unutk digunakan dalam keperluan sehari-hari, mereka tidak pernah berpikir untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Jadi, proses pertukaran informasi pada kelompok masyarakat ini berkembang dengan sangat lambat. Karena mereka hanya mengharapkan informasi yang dibagikan dari mulut ke mulut ataupun sejeninsya.
Perbedaan generasi juga menjadi salah satu kesenjangan ini terjadi. Generasi yang sudah familiar dengan teknologi dan mudah untuk mempelajari hal-hal baru dengan generasi yang terbiasa analog dipaksa untuk digital. Oleh karena itu, anak-anak muda lebih cepat untuk menyerap informasi di era digital daripada orangtua.
Dampak negatif dari kesenjangan digital adalah bagi mereka yang mampu menghasilkan teknologi dan sekaligus memanfaatkan teknologi memiliki peluang lebih besar untuk mengelola sumber daya eknonomi sementara yang tidak memiliki teknologi harus puas sebagai penonton saja. Akibatnya daerah yang maju semakin maju dan yang tertinggal semakin tertinggal.
Kemajuan teknologi informasi itu terlahir dari sebuah kemajuan zaman. Digital divide tidak bisa diselesaikan dengan peningkatan akses terhadap teknologi itu sendiri karena kesenjangan dalam hal ini berpotensi melahirkan persoalan kesenjangan baru dalam masyakarat atau memperparah persoalan kesenjangan yang ada, terutama di negara berkembang seperti Indonesia atau kelompok masyarakat/daerah yang relatif tertinggal.
Dampak positif dari kesenjangan digital adalah sebagian orang yang belum bisa mengenal atau menerapkan teknologi yaitu masyarakat dapat termotifasi untuk ikut ambil bagian dalam peningkatan teknologi informasi.
Beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk kesenjangan digital ini adalah dimulai dengan menyiapkan masyarakat untuk bisa menangani, menilai, menerima, memutuskan dan memilih informasi yang tersedia. Mereka juga harus diberi edukasi untuk tidak menerima informasi itu secara langsung tanpa menyelidiki kebenarannya sehingga masyarakat Indonesia tidak cenderung termakan oleh berita palsu. Penyiapan kondisi psikologis bagi masyarakat ini bisa dilakukan dengan melakukan penyuluhan di seluruh daerah Indonesia secara merata. Dengan persiapan ini, masyarakat akan mengerti dengan baik tentang kemudahan akses untuk menggunakan dan memperoleh informasi di era digital.
Pembangunan infrastruktur secara merata di seluruh daerah Indonesia sehingga setiap masyarakat mendapat kesetaraan informasi, apa yang didapatkan oleh masyarakat kota juga didapatkan oleh masyarakat desa. Pembangunan Wartel dan Warnet adalah langkah paling umum yang bisa diambil oleh pemerintah daerah. Kedua fasilitas ini memainkan peranan penting dalam mengurangi digital divide dan secara berkelanjutan memperluas jangkauan telekomunikasi dan Internet, baik di daerah kota maupun desa.
Kerjasama antara pemerintah dengan sektor swasta dalam mempercepat pembangunan infrastruktur juga dapat mengurangi kesenjangan digital. Kerjasama ini mengurangi beban berat anggaran pemerintah sehingga pemerintah dapat berkonsentrasi pada bidang-bidang yang lebih membutuhkan perhatian sedangkan peran pemerintah ada dalam penyediaan prasyarat-prasyarat agar sektor TIK dapat berkembang dengan baik.
Selain penyuluhan, pemerintah juga perlu mengadakan program bersama untuk seuruh masyarakat Indonesia agar meningkatkan kualitas Bahasa inggris yang mereka miliki sehingga masyarakat Indonesia mendapatkan informasi lebih maksimal karena pada umumnya penggunaan Bahasa Inggris adalah yang paling umum di cantumkan untuk setiap konten pada internet.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini tentu saja memengaruhi banyak hal, mulai dari kebiasaan masyarakat hingga munculnya berbagai bisnis berbasis digital untuk mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhannya. Upaya proses digitalisasi di Indonesia ini nyatanya tidak semulus itu, bahkan memunculkan permasalahan baru yaitu kesenjangan digital.
Lantas, apakah upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih maju dan mampu bersaing dengan warga negara lainnya dalam hal teknologi? Kali ini Vutura akan mengulas bagaimana keberhasilan pemerintah dalam melakukan upaya mengatasi kesenjangan digital di Indonesia.
Jurang Kesenjangan Digital Di Indonesia
Kesenjangan digital merupakan kondisi dimana terdapat adanya kesenjangan pada masyarakat mengenai pengetahuan dan juga kemampuan dalam mengakses segala bentuk teknologi informasi dan komunikasi.
Kesenjangan digital tetap menjadi persoalan meskipun pada negara maju dengan masyarakat yang mayoritas sudah paham penggunaan dan pemanfaatan teknologi. Pada negara dunia ketiga, khususnya Indonesia, kesenjangan digital pada masyarakat tentu dapat dirasakan. Banyaknya berita yang bermunculan mengenai wilayah Indonesia yang masih belum terpapar internet atau bagaimana warga daerah terpencil menyiasati pembelajaran jarak jauh dengan teknologi seadanya tentu dapat menjadi tamparan besar bagi Indonesia yang digadang-gadangkan siap menghadapi revolusi industri 4.0 dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Lalu, apa saja yang dapat menjadi penyebab kesenjangan digital di Indonesia?
Source: Pexels.com
Infrastruktur yang belum merata dan terpusat pada kota besar
Berdasarkan data yang kami dapatkan berdasarkan hasil penelitian Badan Pusat Statistik pada tahun 2012-2018 menyatakan bahwa rata-rata penggunaan internet di Indonesia di wilayah perkotaan sebesar 72%, namun pada wilayah pedesaan hanya berkisar 40-48%. Lalu, kesenjangan digital di Indonesia dapat dilihat pada kemampuan rumah tangga dalam kepemilikan perangkat teknologi, terdapat data yang menunjukkan bahwa tidak lebih dari 20% rumah tangga di wilayah pedesaan yang memiliki komputer.
Selain itu, dikutip dari Republika, kecepatan unggahan di Jakarta sebesar 20 sampai 25 kali lebih cepat ketimbang di kota-kota Indonesia bagian timur, seperti Ambon dan Jayapura yang hanya memiliki kecepatan rata-rata 300 Kbps.
Kumpulan data diatas tentu saja sangat membuktikan bahwa terdapat jurang yang cukup dalam pada kesenjangan akses teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Perkembangan infrastruktur teknologi masih sangat terpusat di kota-kota besar. Hal ini tentu mempersulit penetrasi informasi digital kepada masyarakat Indonesia secara merata. Jangankan mengetahui informasi secara cepat dan merata seperti warga kota besar lainnya, nyatanya masih terdapat beberapa wilayah di Indonesia yang bahkan masih kesulitan untuk mendapatkan sinyal.
Literasi penggunaan internet yang masih belum memadai
Seperti yang dilansir pada Kemkominfo mengenai literasi penggunaan internet, memaparkan digital use gap antara laki-laki dan perempuan sebesar 21%. Artinya akses internet dan teknologi digital kepada perempuan masih terbatas. Selain itu, literasi digital di Indonesia masih terhitung rendah, hal ini dapat dibuktikan dengan peringkat literasi digital Indonesia berada di peringkat 56 dari 63 negara di dunia.
Upaya Yang Sudah Dilakukan Oleh Pemerintah
Tentu sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menangani permasalahan kesenjangan digital di Indonesia.
Berdasarkan jurnal penelitian Kemkominfo mengenai upaya dalam menangani kesenjangan digital di Indonesia pada tahun 2019 mengemukakan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia telah melakukan investasi infrastruktur guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan akses teknologi informasi dan komunikasi.
Selain itu, pada tahun 2018 Kementerian Perindustrian dan Kementerian Komunikasi dan Informasi melansir program Making Indonesia 4.0 dengan tujuan meningkatkan potensi dan kemampuan sumber daya manusia. Alih-alih mengatasi kesenjangan digital di Indonesia dan memenuhi infrastruktur dan fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat, program ini hanya berfokus pada perkembangan bisnis dan ekonomi digital.
Dorongan Digitalisasi Di Masa Pandemi
Pemerintah, masyarakat, hingga pelaku bisnis saat ini sangat bergantung dengan internet karena adanya keterbatasan aktivitas demi menekan laju persebaran virus COVID-19.
Memenuhi kebutuhan pangan secara online hingga melakukan pembelajaran jarak jauh bagi masyarakat kota besar yang sudah terbiasa dengan teknologi tentu bukan menjadi perkara berat. Namun persoalan akan menjadi berbeda dengan masyarakat yang tinggal di wilayah yang tidak terpapar infrastruktur dan fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan pembelajaran jarak jauh dan kegiatan daring lainnya yang semakin memunculkan penghalang dalam berkegiatan.
Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah nyatanya masih belum cukup berhasil untuk memerdekakan Indonesia dari kesenjangan digital hingga hari ini. Infrastruktur dan juga pengetahuan masyarakat akan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi masih belum adil dan merata. Lantas, bagaimana seharusnya kita merayakan kemerdekaan Indonesia di tengah kesenjangan dan ketimpangan masyarakat akan akses informasi digital?
Permudah Bisnis Anda Dengan Chatbot
Pada Saat Ekspirasi Berlangsung Terjadi Hal Hal Berikut Kecuali
Sumber: https://apacode.com/konsep-kesenjangan-digital-pada-awalnya-meliputi-pada-hal-hal-berikut-ini-kecuali