Sifat Bayangan Yang Dihasilkan Oleh Lup Adalah
Plong hari duduk di bangku SMP atau MTs, kalian mana tahu korespondensi menggunakan lup. Dengan menggunakan kaca pembesar, benda-benda yang kecil dapat terlihat lebih jelas dan besar. Lup umumnya dipakai oleh tukang reparasi arloji cak bagi membantu dalam pekerjaannya. Lalu tahukah kalian segala yang dimaksud dengan lup? Bagaimana proses pembentukan bayangan yang terjadi? Untuk menjawab soal tersebut, silahkan simak penjelasan berikut.
Pengertian Kaca pembesar
Lup atau beling pembesar (atau sebagian orang menyebutnya suryakanta) adalah lensa cembung yang difungsikan untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak bertambah jelas dan lautan. Rancangan kaca pembesar diperlihatkan plong bagan di bawah ini.
Sebagaimana nan kalian ketahui, lensa lengkung memiliki kemampuan bagi menciptakan menjadikan bayangan maya nan diperbesar jika benda terletak di antara noktah fokus dan lensa. Cak bagi lup, benda sayang diletakkan internal ruang I sehingga bayangan akan terletak di ruang (IV). Bayangan yang terletak di ruang (IV) bersifat maya dan menggermang (coba baca: 5 diversifikasi adat bayangan pada lensa mungkum dan cara menentukannya) sehingga jarak bayangan yang dibentuk lup selalu negatif (s
’
bertanda negatif).
Penggunaan lup perumpamaan mikroskop dari berusul kenyataan bahwa objek yang ukurannya sama akan hampir ke indra penglihatan, semakin lautan objek tersebut dapat dilihat. Sebaliknya, semakin jauh ke mata, semakin mungil korban tersebut dapat dilihat. Inilah selayaknya yang dinamakan mandu atau cara kerja lup.
Sebagai contoh, sebuah pensil ketika dilihat lega jarak 25 cm akan tampak dua mungkin lebih raksasa ketimbang ketika dilihat sreg jarak 50 cm. Hal ini terjadi karena ki perspektif pandang ain terhadap sasaran nan berbenda pada jarak 25 cm dua kali berbunga objek yang berjarak 50 cm.
Segala nan dimaksud dengan ki perspektif pandang atau sudut lihat (cara kerja lup)?
Terbit penjelasan sebelumnya, kalian tentu sepakat kalau dikatakan benda-benda yang jauh letaknya tampak makin kecil dibandingkan dengan benda yang letaknya dekat walaupun benda-benda itu sama besarnya. Pada gambar di bawah ini, dilukiskan dua benda A dan B yang setimbang besarnya.
Benda B bertambah akrab ke indra penglihatan dibandingkan dengan benda A. Benda B akan tampak lebih ki akbar daripada benda A. Ini karena tesmak lihat benda B (
α
2
) makin lebih besar ketimbang sudut lihat benda A (
α
1
). Makara, semakin dekat benda semakin osean sudut lihatnya, dan benda tampak semakin samudra.
Tetapi bila jarak benda ke ain bertambah kecil daripada jarak titik dekat mata (25 cm) walaupun benda tampak lebih osean akan terlihat lain jelas (meleleh).Cak bagi memperbesar sudut tatap tetapi benda setia terbantah jelas maka digunakanlah kanta cembung bak lup.
Proses Pembentukan Bayangan puas Lup
Dalam menggunakan mikroskop dikenal dua prinsip pengamatan yaitu pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum dan pengamatan dengan mata tidak berakomodasi. Oleh karena itu, proses pembentukan bayangan lega lup ada dua keberagaman. Sebelum membahas proses pembentukan bayangan pada lup, kalian harus tahu terlebih dahulu mengenai perbesaran anguler lup.
Barang apa yang dimaksud dengan perbesaran anguler pada kaca pembesar?
Kendatipun jarak terdekat sasaran nan masih boleh dilihat dengan jelas oleh ain adalah 25 cm (untuk tipe ain normal atau emetropi), lup memungkinkan kalian lakukan memangkalkan incaran bertambah karib terbit 25 cm, bahkan harus lebih mungil daripada jarak titik api lup.
Hal ini karena ketika kalian menghakimi objek dengan menggunakan kaca pembesar, nan kalian lihat ialah gambaran target, lain objek nan sepatutnya ada. Ketika sasaran lebih dekat ke ain, sudut pandangan indra penglihatan akan menjadi lebih besar sehingga objek tertumbuk pandangan lebih besar. Rasio sudut pandangan mata ketika menunggangi lup dan sudut pandangan mata ketika bukan memperalat lup disebut
perbesaran sudut
. Supaya makin jelas, perhatikan gambar di bawah ini.
Dengan demikian, perbesaran yang terjadi puas lup adalah perbesaran anguler (perbesaran sudut). Secara matematis, perbesaran anguler pada lup dituliskan sebagai berikut.
Siaran:
m
θ
= perbesaran tesmak (anguler)
θ
= sudut penglihatan tanpa menggunakan mikroskop
θ
’
= sudut penglihatan dengan menggunakan lup
untuk sinar-cahaya nan dekat dengan upet utama (sinar paraksial), nilai tangen dempet sama dengan nilai sudutnya, sehingga:
tan
θ’
=
θ’
dan tan
θ
=
θ
Sama dengan halnya puas mikroskop dan teropong, pembentukan cerminan pada lup juga dipengaruhi peristiwa mata saat menggunakannya. Perhatikan penjelasan berikut ini.
■
Pembentukan bayangan lup cak bagi mata tak berakomodasi
Untuk mata tanpa akomodasi, benda yang akan diamati diletakkan pada jarak fokus kaca pembesar (f). Makara, pada keadaan ini bermain:
s = f
karena benda di noktah fokus lensa, maka bayangan yang terasuh terdapat di lain terhitung, sehingga sudut penglihatan tanpa lup dicari dengan pertepatan berikut.
Keterangan:
h = tinggi benda (osean benda)
s
horizon
= titik dekat mata (25 cm)
sedangkan kacamata benda ketika menggunakan kaca pembesar ialah:
Dengan demikian, perbesaran anguler oleh kaca pembesar cak bagi mata tidak berakomodasi dapat dihitung dengan rumus perumpamaan berikut.
Proses pembentukan bayangan makanya lup momen indra penglihatan enggak berakomodasi diperlihatkan pada rang berikut ini.
■
Pembentukan bayangan mikroskop kerjakan mata berakomodasi maksimum
Plong pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terpelajar harus berada di dekat mata. Jadi, pada kasus ini sudut rukyah pada kaca pembesar ialah:
Berdasarkan Hukum Pembiasan, kita memperoleh paralelisme berikut.
Dari paralelisme tersebut, kita mendapatkan kacamata rukyah dengan menunggangi mikroskop sebagai berikut.
Bintang sartan, perbesaran anguler maka dari itu lup untuk mata berakomodasi maksimum dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut.
Untuk indra penglihatan normal, nilai s
kaki langit
(jarak baca normal) adalah 25 cm. Proses pembentukan paparan pada kaca pembesar kerjakan pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Acuan Soal dan Pembahasan
Koteng petatar melihat sebuah benda kecil dengan menggunakan mikroskop yang berjarak fokus 10 cm. Jika benda diletakkan di titik titik api kaca pembesar, tentukan perbesaran lup.
Perampungan:
Diketahui:
f = 10 cm
s = 10 cm (karena benda diletakkan di titik fokus lup)
Ditanyakan: m
θ
Jawab:
Jika benda diletakkan di titik fokus suryakanta, maka pengamat mengamati dengan mata bukan berakomodasi. Jadi, perbesarannya dapat dicari dengan pertepatan bagaikan berikut.
M = s
falak
/f
M = 25/10
M = 2,5 kali
Jadi, perbesaran bayangannya adalah 2,5 kali.
Sifat Bayangan Yang Dihasilkan Oleh Lup Adalah
Sumber: https://asriportal.com/sifat-bayangan-yang-dihasilkan-oleh-lup-adalah/